MEKANISME KATUP
A. Tujuan
Melalui belajar mandiri
dan
diskusi kelompok peserta diklat mampu melakukan
telaah mekanisme katup dan melakukan penyetelan katup sesuai
dengan
spesifikasi.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari
materi
ini, peserta diklat
mampu:
1. Menelaah secara
umum jenis mekanisme katu
2. Menyetel celah katub
C. Uraian Materi
Fungsi
Mekanisme katup hanya terdapat pada
jenis motor 4 langkah dimana
berdasarkan konstruksinya terdapat dua jenis katup yaitu katup masuk dan katup buang. Fungsi dari mekanisme katup adalah mengatur pemasukan
gas
baru ke dalam silinder dan mengatur pengeluaran gas bekas pembakaran keluar silinder.
Konstruksi
Setiap silinder dilengkapi dengan dua jenis katup yaitu katup
masuk dan katup buang. Pembukaan dan
penutupan
kedua
katup ini diatur dengan sebuah poros
yang disebut poros cam (camshaft). Sehingga silinder motor empat langkah memerlukan satu atu dua poros cam, yaitu cam katup masuk dan cam
katup buang. Poros cam diputar oleh poros
engkol melalui transmisi roda
gigi atau rantai. Poros cam berputar dengan
kecepatan setengah putaran poros engkol. Jadi, diameter roda
gigi pada poros
cam adalah dua kali diameter roda gigi pada poros engkol. Oleh
karena itu lintasan
pena engkol menjadi setengah kali
lintasan poros cam.
Gambar 1. 1 Konstruksi Mekanisme
Konstruksi mekanisme katup terdiri dari berbagi jenis, antara lain mekanisme
katup dengan poros cam di bawah dekat dengan poros
engkol.
Gambar 1. 2 Mekanisme Katup dengan Poros Cam
di Bawah
yaitu posisi katup diletakkan tegak dengan daun
katup berada diatas dan terletak
disamping silinder, sedangkan poros cam berada di dekat poros engkol.
Konstruksi jenis ini mempunyai
keuntungan:
- Dalam proses bekerjanya tidak banyak menimbulkan suara (noise) berisik
- Mekanisme katup dengan Katup di kepala silinder (Over Head Valve)
- Konstruksi sederhan
- Ukuran mesin relative pendek motor menjadi pendek
Namun juga mempunyai kekurangan yaitu:
Bentuk ruang bakar
kurang menguntungkan sehingga relative lebih besar,
akibatnya tekanan kompresi relative
lebih
rendah
Penyetelan celah katup sulit
Gambar 1. 3 Mekanisme KatupOHV
Konstruksi mekanisme katup jenis OHV
yaitu
Katupnya
menggantung
Poros kam
terletak di bawah
Katupnya di kepala
silinder
Keuntungan
Bentuk ruang bakar baik
Kerugian
Banyak bagian-bagian yang bergerak kelembaman massa besar
tidak ideal
untuk putaran tinggi
Mekanisme katup dengan poros
kam
di atas
Satu poros kam di kepala (Over Head Camshaft)
Mekanisme
katup dengan satu poros kam di atas dikenal dengan istilah OHV (Over Head Camshaft ), Konstruksi
mekanisme
katup OHV di buat bahawa poros
kam yang digerakkan
oleh poros engkol melalui rantai akan langsung menekan
penekat katup selanjutnya penekan katup akan menekan katup sehingga katup
akan
terbuka.
Gambar 1. 4 Mekanisme Katup Satu Poros Cam di Kepala
Sedikit bagian-bagian yang bergerak
Kelembaman massa kecil, baik untuk putaran tinggi
Kerugian:
Konstruksi motor menjadi
relative lebih rumit karena ada mekanisme poros penekan katup di
dekat poros cam
Dua poros kam di kepala (Double Over Head
Camsaft)
Konstruksi mekanisme katup jenis ini poros kam dipasang agar bisa langsung menggerakkan mangkok penumbuk (tapet) katup seperti terlihat pada
gambar di bawah
Gambar 1. 5 Mekanisme Katup Dua Poros Cam
di Kepala
DOHC adalah sistem poros ganda di kepala
silinder. Fungsi
DOHC sama dengan SOHC, bedanya terletak
pada
banyaknya
poros
cam
tersebut.
Pada DOHC
jumlah poros camnya dua, sedangkan pada SOHC hanya satu. Pada tipe ini ada yang memakai rocker arm ada juga yang tidak ada. katup masuk dan katup buang dioperasikan tersendiri oleh dua buah cam. Tipe DOHC yang memakai rocker arm alasannya untuk mempermudah penyetelan kelonggaran katup dan merubah langkah
buka katup.
Keuntungan
Bentuk ruang bakar baik
Susunan katup-katup menguntungkan ( bentuk V )
Kelembaman massa paling kecil, baik untuk putaran tinggi
Kerugian
Konsrtuksi mahal,
lebih berat
Penyetelan celah katup lebih
sulit
Komponen-Komponen Utama Mekanisme Katup
Katub
Katup adalah salah satu komponen
mekanisme katup yang berfungsi membuka dan saluran, baik saluran masuk (disebut katup
masuk) maupun saluran buang (disebut
katup buang).
Secara umum komponen katup seperti terlihat
pada gambar di
bawah:
Gambar 1. 6 Komponen Katup
Keterangan nama bagian
Valve
spring retainer
lock adalah komponen
yang
berfungsi mengunci/menahan ring penahan katup agar pegas katup dan katup tidak terlepas. Valve spring retainer disebut juga ring penahan pegas katup berfungsi untuk menahan pegas katup
Valve stem seal disebut
juga sil katup yang berfungsi sebagai
penahan cairan minyak pelumas agar tidak masuk kedalam
ruang bakar.
Valve spring atau pegas
katup berfungsi untuk mengembalikan
kedudukan katup
seperti semula.
Valve spring seat berfungsi sebagai dudukan pegas katup agar posisi pegas
tidak berubah pada saat bekerja.
PorosCam
Poros cam adalah komponen mekanisme
katup yang terdiri dari beberapa tonjolan yang berfungsi
sebagai penggerak katup baik secara langsung atau
melalui rosker arm.
Letak poros kam
Makin dekat dengan
katup makin ringan bagian-bagian yang menggerakkan
katup,
sehingga makin tinggi pula kemampuan putaran motor
Bagian bagian cam
Gambar 1. 8 Bagian Utama Poros Cam
Keterangan :
1. Bidang buka
2. Bidang tutup
h. Tinggi angkat kam
d. Diameter lingkaran dasar
Bentuk kam mempengaruhi
:
Saat katup mulai
membuka
Saat katup menutup
Lamanya katup terbuka ( sudut pengatur )
Tinggi angkat
katup
Penggerak poros kam
Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang,
poros kam dapat terletak diatas kepala silinder (type SOHC dan DOHC) dan di
bawah (type OHV), sehingga semua mesin baik type SOHC dan DOHC maupun type OHV menggunakan perantara untuk memutar poros kam antara lain menggunakan
roda gigi, sabuk bergigi atau rantai.
Penggerak poros kam yang umum digunakan pada sepeda motor adalah
penggerak jenis rantai
seperti terlihat
pada gambar di
bawah:
Gambar 1. 9 Penggerak Poros Cam
Jenis Rantai
Pada rantai penggerak kam di pasang tensioner, yang berfungsi agar rantai tidak
kendor (mempunyai kekencangan tertentu) sehingga tidak mudah
lepas dari
roda
giginya ketika sedang bekerja. Karena jika
kekencangan rantai berubah akan
berpengaruh
pada valve timing
sehingga akan mempengaruhi efisiensi
volumetric ruang bakar disamping itu juga jika
kendor akan menimbulkan suara berisik (noise).
Pada umumnya tensioner yang
digunakan
terdiri dari tiga type yaitu:
- Tipe setelan manual (manual adjustment)
Type penyetelan manual memerlukan penyetelan kekencangan
secara berkala.
Cara penyetelannya dengan cara menekan batang penekan, lihat gambar
Gambar 1. 10 Transioner Manual
b. Tipe setelan otomatis
(automatic adjustment)
Tensioner
tipe ini didalamnya
terdapat konstruksi rachet yang bisa bergerak kea rah luar karena dorongan pegas dan
tidak akan kembali (batang penekan
bergerak searah) batang penekan tensioner akan menekan chain
guide (karet)
sampai melengkung, dan akan menekan rantai sehingga rantai akan
mengalami penegangan, Tensioner
tipe ini tidak perlu penyetelan.
Gambar 1. 11 Tensioner Tipe Otomatis
c. Tipe semi otomatis (semi automatic adjustment)
Tensioner
tipe ini
mirip seperti tipe otomatis, tetapi jika akan akan melakukan penyetelan harus mengendorkan baut pengunci secara
manual, selanjutnya
batang penekan
tensioner akan menekan
secara otomatis
karena dorongan
pegas di dalamnya.
Gambar 1. 12 Tensioner Tipe Semi Otomatis
Menyetel katup
Menyetel katup adalah istilah umum yang digunakan untuk pekerjaan melakukan penyetelan kerenggangan (celah ) antara katup dengan penekan katup.
Celah katup ini akan berubah seiring dengan waktu pemakaian mesin, karena
ketika
mesin berkerja bagian-bagian yang bergerak antara lain katup dan mekanismenya akan mengalami keausan akibat gesekan dengan komponen lain. Perubahan celah katup ini tentu saja akan mempengaruhi kinerja mesin karena akan mempengaruhi efisiensi volumetric silinder, sehingga pekerjaan menyetel katup menjadi sangat penting bagi mesin demi mempertahankan kinerja mesin Penyetelan katup dilakukan secara periodic sesuai dengan karakteristik mesin, adapun langkah-langkah penyetelan katup adalah sebagai berikut:
mesin berkerja bagian-bagian yang bergerak antara lain katup dan mekanismenya akan mengalami keausan akibat gesekan dengan komponen lain. Perubahan celah katup ini tentu saja akan mempengaruhi kinerja mesin karena akan mempengaruhi efisiensi volumetric silinder, sehingga pekerjaan menyetel katup menjadi sangat penting bagi mesin demi mempertahankan kinerja mesin Penyetelan katup dilakukan secara periodic sesuai dengan karakteristik mesin, adapun langkah-langkah penyetelan katup adalah sebagai berikut:
Membuka tutup katup dan tutup magnet
Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan poros engkol pada sehingga piston pada posisi top (akhir langkah
kompresi), dengan
memeriksa tanda “T” pada roda gaya magnet tepat pada garis penyesuai pada
rumah magnet dan kedua katup pada posisi
tidak tertekan/bebas.
Gambar 1. 13 Tanda Piston Pada Posisi Top Kompresi
Pada beberapa type kendaraan ada yang menggunakan tanda pada sprocket
cam shaft untuk memposisikan piston pada posisi top kompresi, yaitu dengan
cara memutar poros engkol
searah putaran mesin sampai
tanda di sprocket
segaris dengan tanda di rumahnya (pada silinder kepala) seperti
terlihat pada gambar di bawah.
Gambar 1. 14 Tanda Kompresi pada Sprocket
Memeriksa/menyetel celah katup dengan feeler gauge, alat
penyetel katup dan kunci ring. Penyetelan dilakukan dengan terlebih dahulu mengendorkan mur
pengikat baut penyetel (penekan) katup,menggunakan kunci ring, kemudian memasang feeler gauge dan
memutar sekrup penyetel
dengan menggunakan
kunci penyetel.
Setelah dirasa setelan
tepat, tahan
sekrup
penyetel dan kencangkan
mur
pengikatnya. Penyetelan celah
katup tepat
apabila saat feeler gauge ditarik
terasa
agak seret
namun tidak sampai
tergores.
Gambar 1. 15 Konstruksi Katup yang Disetel
Gambar 1. 16 Menyetel Celah Katup
SEMOGA Bermanfaat ...
BERBAGI Untuk Kebaikan...
INDONESIA JAYA....
Komentar
Posting Komentar